SI BUAH HATI
Mata si buah hati kerlip menatap bintang
Tak lama kunjung seorang datang
Buah hati terpana menatap tajam
Namun dia balas dengan dendam
Dulu buah hati ingat dia penyemangat
Meski mentari sengat
Ia tetap kuat
Titian waktu berpacu
Zaman hari mulai maju
Seolah timbul sendu
Karena keanehannya yang berpadu
Si buah hati mengadu pada ibu
“Mengapa dia datang dengan dendam padaku ?”
Dan jawaban ibu
“Dia marah pada orang yang tlah melahirkanmu”
Buah hati terdiam tak mengerti
Apa maksud cerita ini
Ingin hatinya mengerti
Namun tetap tak dapat arti
Buah hati henti lari tak dapat arti
Kau pandangi seolah mengerti
Buah hati halau langkah tak peduli
Kau tetap pergi tak tampak diri
Linang air mengalir di tepi buah hati
Bibir kelu tak dapat terucapi
Iris luka seakan tertanam di hati
Tapi kadang buah hati tak tanggapi
Jelang hari
Selintas buah hati mengerti
Tentang kau yang tak mawas diri
Ini di luar kendali
Sungguh pahit si buah hati
Ingat tingkah bapak yang tak berarti
Membuat dia tak sadar diri
Bahwa buah hati tlah benci
Buah hati tak terima
Fikirnya buta karena dia
Dendam rasuki amarahnya
Hitam selimuti kelembutannya
Sendu menutupi keceriaannya
Ketakutan kuasai dirinya
Terhadap kaum adam dirinya
Lampiaskan tragedinya
Hingga kembang semakin tumbuh
0 komentar:
Posting Komentar