Enzim bromelin adalah enzim proteolitik yang ditemukan pada bagian batang
dan buah nanas (Ananas comoscus). Enzim proteolitik adalah kelompok enzim yang
menguraikan protein menjadi molekul yang lebih kecil. Kegunaan dari enzim
bromelin adalah sebagai analgetik, mengurangi radang sendi, menyembuhkan luka
bakar, meningkatkan fungsi paru-paru pada penderita infeksi saluran pernafasan.
Untuk meningkatkan kelancaran pencernaan pada manusia, umumnya digunakan
bromelin berdosis 500 mg dalam bentuk kapsul. Apabila bromelin dikonsumsi
bersamaan dengan senyawa anti-koagulan maka resiko terjadinya pendarahan akan
meningkat. Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara
mengikat calcium atau dengan menghambat pembentukan thrombin untuk mengubah
fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan darah. Contohnya : heparin,
oksalat, Trisodium citrate dihidrat, EDTA (ethylenediaminetetraacetic acid ).
Pada percobaan ini, enzim bromelin diambil pada bagian
daging dan bonggol buah nanas
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida yang berfungsi sebagai
katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun luar sel. Contoh subunit
enzim adalah protein. Protein merupakan
senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Identifikasi adanya protein dapat dilakukan denggan uji biuret.dengan
cara 3 mL larutan protein diambil dari putih telur, ditambah 1 mL NaOH 10% dan dikocok. Ditambahkan 1-3
tetes larutan CuSO4 0.1%. Diamati timbulnya warna. Pada uji biuret , ion Cu2+
(yang dihasilkan dari Cu2SO4) dari pereaksi biuret dalam suasana basa akan
bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan pepttida yang menyusun protein
membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.
Pada bonggol dan daging nanas dilakukan filtrasi untuk mendapatkan filtrat-nya.
Masing-masing filtrate ditambah dengan pereaksi biuret. Diamati timbulnya
warna. Keduanya menghasilkan warna biru. menunjukkan adanya protein. kemudian di ukur serapan absorbansi dengan spekroskopi.
Dari ketiga sampel, yaitu larutan standar protein, daging dan bonggol buah nanas maka menghasilkan kandungan protein. namun kandungan protein yang lebih tinggi itu ada pada buah nanas karena adanya pengaruh dari enzim bromelin. dan pada buah nanas yang memiliki kandungan protein tertinggi ada pada bagian bonggol.
Jadi, buah nanas memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibanding putih telur loh..